6 Kiat Mengatasi Polusi Di Dalam Rumah

ariston | modified: 2 April 2020

Banyak orang mengira polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan hanya disebabkan ketika Anda beraktivitas di luar ruangan, akibat paparan asap kendaraan bermotor seperti mobil, bis dan motor, pencemaran udara karena pembakaran sampah dan sebab-sebab lainnya. Faktanya polusi udara yang terjadi di dalam ruangan juga memiliki risiko yang tak kalah berbahayanya dengan yang diluar. Coba hitung berapa waktu yang Anda habiskan untuk beraktivitas di dalam ruangan saat di rumah atau tempat bekerja?

 

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena sumber polusinya lebih beragam mulai dari asap rokok, penggunaan AC atau penghangat ruangan, peralatan rumah tangga, bulu-bulu yang rontok akibat hewan peliharaan, cairan pembersih rumah tangga yang mengandung bahan kimia, memasak menggunakan kompor gas, pengharum ruangan, produk kecantikan seperti aseton, sampo dan losion sampai dengan aroma yang dimunculkan oleh cat tembok, cairan pelitur ataupun lem. Sangat berbahaya, bukan?

 

Faktor-faktor tersebut juga turut memperbesar risiko penyakit gangguan pernafasan akibat menghirup udara yang buruk seperti bersin-bersin akibat alergi debu, batuk, influenza, hingga infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Karena itu pola perilaku untuk mengatasi polusi dalam rumah sangatlah penting. Inilah enam cara mengatasi polusi yang bisa Anda terapkan di rumah untuk mencegah polusi dalam ruangan.

 

Rutin menjaga kebersihan lantai rumah

 

Menjaga kebersihan merupakan hal yang terpenting mulai dari rutin membersihkan lantai minimal dua hari sekali. Hal ini penting karena lantai merupakan tempat berkumpulnya mikroba, alergen, mikroba dan bahan-bahan kimia yang menjadi polutan dalam ruangan.

 

Rajin membersihkan debu

 

Debu jika tidak diatasi dengan baik dapat memberikan pengaruh buruk bagi kehidupan Anda. Misal, jika menggunakan gorden maka rutinlah menjaga kebersihannya, kemudian lapisi kasur, bantal, guling dengan seprai berbahan anti alergi atau jika Anda memiliki karpet atau furnitur sofa, rutinlah untuk menyedotnya agar partikel debu-debu tidak menempel. Jagalah kebersihannya dengan rutin melakukannya minimal  seminggu sekali atau dua kali.

 

Tidak merokok di dalam ruangan

 

Hindari merokok di dalam ruangan karena setiap Anda menyesap sebatang rokok akan melepaskan 4.000 bahan kimia. Kondisi tersebut tak hanya berbahaya bagi perokoknya, tetapi juga untuk mereka yang berada di lingkungan yang sama karena menjadi perokok pasif.

 

Menggunakan pengharum alami

 

Anda bisa mengganti pengharum ruangan berbahan dasar kimia dan obat pengusir nyamuk semprot yang bisa membahayakan tubuh, karena zat kimia yang terkandung cenderung menempel pada perabot dan karpet dalam kurun waktu yang cukup lama. Gantilah dengan menggunakan wewangian berbahan dasar alami seperti kopi, citrus, lemon, kayu manis, lavender, sandalwood, kayu cendana, rangkaian bunga yang disimpan di vas atau essential oil.

 

Menjaga kelembapan udara

 

Jaga kelembaban udara di dalam rumah Anda karena kondisi yang lembab akan mengundang bakteri-bakteri hadir dan berkembang. Anda bisa menggunakan alat dehumidifier untuk menguranginya atau purifier untuk memurnikan udara. Jika Anda ingin yang lebih alami, Anda dapat menggunakan tanaman hijau seperti suji atau krisan di dalam ruangan yang turut mempercantik estetika rumah.

 

Mandi air hangat

 

Banyak yang percaya mandi air dingin lebih sehat dan menyegarkan, namun faktanya mandi air hangat lebih kuat dalam membersihkan kotoran atau polusi yang menempel dalam tubuh, serta mandi air hangat dengan temperatur yang sesuai juga mampu menenangkan pikiran, melepas stress dan lelah dari padatnya aktifitas Anda seharian. Oleh karena itu, mandi air hangat sangat dianjurkan juga bagi Anda setiap hari dan gunakan pemanas air listrik untuk mendapatkan suhu panas yang sesuai dan diperlukan oleh tubuh.

 

Kini, polusi dalam ruangan pun tak menjadi masalah lagi selama Anda tahu cara mengatasi polusi di rumah dengan tepat.