8 Jenis AC Berdasarkan Desain dan Teknologi Kompresor

modified: 10 November 2025

Cuaca panas bisa membuatmu sangat tidak nyaman. Selain berenang atau mandi air dingin, punya sistem pendingin udara di dalam ruangan yang mumpuni bisa jadi penyelamat dari cuaca terik. Ini sebabnya, kamu perlu memahami jenis-jenis AC dan memilih unit yang tepat untuk hunianmu.

Pentingnya Memilih Jenis AC yang Sesuai Kebutuhan

kakek dan nenek bertepuk tangan sambil tersenyum di atas kasur melihat cucu perempuannya

Menentukan sistem pendingin udara bukan hal mudah. Ini bisa jadi bentuk investasi jangka panjang karena berpengaruh terhadap tagihan listrik, kenyamanan, hingga estetika rumah. 

Ini beberapa alasan penting kenapa kamu perlu memilih jenis AC yang tepat:

1. Efisiensi Energi dan Biaya

Ingat, memasang sistem pendingin bukan hanya soal kamu beli unit AC di harga berapa. Lebih dari itu, ada konsumsi energi harian hingga biaya perawatan dan pemeliharaan. Pertimbangkan fitur, harga beli, hingga jaminan garansi untuk menghitung simulasi biaya di masa mendatang.

2. Kapasitas dan Cakupan Area

Cakupan area yang ingin didinginkan harus sesuai dengan kapasitas AC. Ketidakselarasan antara kapasitas dan luas ruangan berdampak pada kinerja sistem pendingin. Kapasitas yang terlalu kecil atau besar membuat kompresor AC bekerja ekstra hingga memengaruhi siklus pendinginan dan masa pakai AC.

3. Estetika dan Penempatan

Sama halnya dengan penempatan pipa dan kabel, sistem pendingin bisa saja mengganggu estetika hunianmu. Setiap jenis AC punya penampakan fisik unit dan pemasangan yang berbeda. Ada yang tersembunyi, menempel di dinding, hingga berdiri di sudut ruang. Jadi, pertimbangkan posisinya sebelum memilih jenis. 

Jenis-Jenis AC Berdasarkan Desain dan Pemasangan

penampakan AC cassette setelah pemasangan di plafon

Jika dilihat dari desain dan pemasangannya, jenis jenis unit AC terbagi menjadi beberapa kategori yakni:

1. AC Split Wall Mounted

Ini jenis paling umum untuk rumah tangga. Komponennya berupa kondensor, evaporator, pipa tembaga, dan kabel listrik. AC ini punya tampilan estetik, minimalis, suara tidak bising, hemat energi, dan daya pendinginannya optimal.

2. AC Window

Komponennya ada dalam satu unit, jadi lebih ringkas dan tidak makan tempat. Instalasinya mudah karena kamu hanya perlu memasang di lubang dinding atau jendela. Sayangnya, AC ini cukup bising, kurang ideal untuk ruang besar, dan agak boros energi. 

3. AC Cassette

Tipe ini punya visual yang appealing, rapi, dan estetik. Unit indoornya dipasang di plafon ruangan dan hanya menyisakan panel dekoratif yang visible. Jenis AC cassette tidak berisik karena kondensor di luar, distribusi udara merata, tidak makan tempat, dan cocok untuk ruangan besar.

4. AC Floor Standing

Jenis AC standing ini unik, karena instalasinya non permanen sehingga fleksibel dipasang di mana saja. Kapasitasnya besar, jadi sempurna untuk ruangan yang besar dan berisi banyak orang. Selaras dengan kapasitasnya, AC ini punya ukuran dan konsumsi dayanya juga besar, jadi tidak banyak digunakan di rumah tangga.

5. AC Central (Terpusat)

Jenis AC central ini punya satu unit yang berfungsi sebagai sumber utama. Jadi, proses pendinginannya dilakukan di satu tempat (terpusat) dan udara dingin didistribusikan ke ruangan lain melalui jaringan saluran udara. Cakupan sistemnya sempurna untuk penggunaan di gedung atau bangunan besar.

Rekomendasi AC Ariston Kios

AC ariston kios dengan indikator suhu menunjukkan 26 derajat

Kios adalah AC Ariston yang dilengkapi dengan berbagai fitur canggih untuk membuat hunian nyaman dan aman. 

Ini keunggulannya:

  • Teknologi filter penyaring 6-in-1 membantu memastikan udara dingin yang kamu hirup lebih sehat, segar, dan bersih. 
  • Fitur self-diagnosednya memberikan informasi up to date terkait kondisi unit AC.
  • Teknologi Smart & 4D Swing menghadirkan udara dingin yang lembut dan merata dengan suhu konsisten.

AC Ariston Kios merupakan jenis AC split yang hemat energi, tidak bising, dan menawarkan tampilan minimalis sehingga estetika rumah tidak terganggu.

Jenis-Jenis AC Berdasarkan Teknologi Kompresor

tiga unit AC outdoor berjejer di dinding bangunan
Teknologi kompresor menjadi jantung dalam sistem pendingin. Perbedaan teknologi yang digunakan akan berpengaruh terhadap kinerja AC. Selain desain, jenis AC juga bisa kamu bedakan atas dasar teknologi kompresor yang digunakan seperti:

1. AC Standard (Non-Inverter)

Teknologi yang dipakai adalah kompresor on-off. Sistem ini punya siklus berulang yakni kompresor nyala untuk menurunkan suhu, mati saat suhu dingin tercapai, dan kembali menyala ketika suhu ruangan naik lagi. Proses ini menghasilkan pemakaian energi yang terlalu banyak dan juga suara bising.

2. AC Inverter

Teknologi inverter membuat kompresor AC ini bekerja lebih efisien. Siklusnya, kompresor bekerja mendinginkan ruangan. Lalu saat suhu dingin tercapai, maka kompresor memperlambat kecepatan agar suhu tetap stabil. Jenis AC inverter konsumsi listriknya lebih sedikit.

3. AC Low Watt

Keunggulan utama dari AC ini adalah konsumsi listrik rendah. Cocok untuk hunian dengan daya 900 watt atau 1.300 watt. Sayangnya, jenis kompresor yang dipakai lebih kecil demi bisa menekan konsumsi listrik. Hasilnya, kinerja AC lebih lambat.

Faktor Pertimbangan sebelum Membeli AC

wanita di dalam ruangan memegang mangkuk dan bercengkrama dengan anjing warna hitam 

Setiap orang punya kebutuhan dan ketersediaan sumber daya yang berbeda sehingga keputusan untuk membeli AC tidak sama. Secara garis besar, berikut adalah beberapa key factor yang perlu kamu pertimbangkan sebelum membeli AC:

1. Luas dan Fungsi Ruangan

Hitung luas dan pahami fungsi ruang yang akan dipasang AC. Lalu, pilih AC window jika ruangan sempit. Sementara itu, AC split atau cassette lebih cocok untuk ruang luas. Kemudian, perhatikan fungsi ruang. 

Kamu bisa pakai jenis AC split untuk kamar tidur. Namun, ruang dengan sumber panas, pencahayaan, hingga kapasitas penghuni lebih banyak butuh jenis AC yang lebih besar. 

2. Budget dan Biaya Operasional

Sesuaikan anggaran awal untuk membeli AC dan perhitungan biaya operasionalnya. Selain tagihan listrik, biaya perbaikan dan pemeliharaan termasuk ke dalam biaya operasional, Contohnya, AC standar mungkin lebih murah, tetapi biaya operasional tinggi. Sementara itu, AC inverter lebih mahal, tetapi biaya operasional rendah. 

3. Fitur Tambahan

Pertimbangkan fitur pelengkap untuk meningkatkan mempermudah keseharianmu. Contohnya seperti fitur hemat energi untuk menekan konsumsi listrik, filter tambahan agar udara yang dihasilkan lebih sehat, hingga smart control untuk pemantauan dan pemakaian unit dengan lebih mudah.

Dari 8 jenis jenis AC di atas, mana yang paling sesuai untuk hunianmu?